Kekuatan Senyum

Senyum memiliki kekuatan yang sangat dahsyat. Seorang ulama, Athif Abul ’Id pernah berkata, ”Tersenyumlah, karena senyuman Anda akan menutup pintu kesedihan dan keputusasaan, sekaligus menerangi lampu-lampu kelonggaran dalam kehidupan kita.”


Banyak yang belum menyadari betapa dahsyatnya kekuatan senyuman. Senyum telah memberikan gambaran jiwa seseorang. Ada orang yang senyum karena terpaksa ada pula senyum karena ketulusan jiwa. Ada yang senyum karena kemarahan dan ada senyum karena kebahagiaan. Ada senyum ejekan dan ada pula senyum kekaguman. Ada senyum kebencian dan ada pula senyum penuh kasih sayang. Senyum menjadi sarana komunikasi non verbal. Dari senyum ada gambaran raut muka yang bisa dibaca. Di balik senyum itu ada pesan masa depan, ada rasa optimis, ada cita-cita yang senantiasa menggelora.
Senyum adalah ungkapan perasaan seseorang. Orang yang sering tersenyum karena terpaksa, jiwanya selalu diliputi oleh ketidakjujuran dan kegundahan. Ada pertentangan antara batin dengan wajah yang ditampakkan. Senyum kemarahan, selalu menyimpan perasaan dendam. Senyum ejekan, sering diiringi dengan tertawa ejekan pula. Senyum kebencian, diringin dengan ungkapan kemarahan di dalam hati. Semua itu memiliki dampak negatif yang hanya akan melemahkan diri sendiri.
Sangat berbeda dengan senyum yang Jujur. Senyuman yang jujur keluar dari hati yang jujur. Hati yang jujur selalu berfikir memberi yang terbaik, apa itu untuk orang lain atau diri sendiri. Senyum yang jujur selalu berdampak positif terhadap diri sendiri dan juga orang lain.
Bagi diri sendiri senyuman mampu membentuk perilaku. Perilaku orang-orang yang memiliki akhlak mulia tampak dari senyuman yang jujur. Senyum kebahagiaan, senyum kekaguman, senyum kasih sayang, senyum ketulusan jiwa adalah senyum yang jujur. Orang yang berhati mulia akan tersenyum bahagia manakala dirinya atau orang lain berbahagia. Orang yang berhati mulia akan tersenyum dan mengakui kelebihan orang lain, mengagumi orang yang memiliki prestasi. Orang yang berhati mulia akan senantiasa memelihara senyum kasih sayang dengan penuh ketulusan kepada sesama. Itulah energi positif yang akan senantiasa memberikan kekuatan setiap manusia.
Untuk orang lain, senyum memiliki kekuatan yang dahsyat. Senyum bisa menghancurkan hati yang membatu. Senyum bisa mencairkan suasana yang beku. Senyum bisa mendekatkan hati yang sedang berjauhan. Senyum bisa membuka hati yang sedang terkunci. Senyum bisa menjadi jaring hati yang sedang menabur benci. Senyum juga bisa membuka peluang untuk menang. Dengan senyum orang bisa menaklukkan dunia.
Tidak bisa dipungkiri bahwa setiap orang pasti mempunyai rasa simpati kepada teman yang memiliki wajah berseri-seri. Wajah yang senantiasa menampakkan persahabatan. Wajah yang senantiasa memberikan inspirasi untuk selalu optimis. Wajah yang selalu memberikan harapan.
Ada sahabat yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW itu seperti kita semua, kecuali bahwa beliau itu manusia yang mulia serta lembut tertawa dan tersenyumnya. Itu adalah gambaran senyum ketulusan, senyum kejujuran, senyum kemuliaan yang tidak memiliki tendensius. Tidak memiliki harapan dari orang lain, kecuali kemuliaan sejati.
Kini saatnya para remaja mulai membangun jaringan hati, jaringan simpati, jaringan naluri untuk membangun optimisme dalam diri. Jaringan yang bisa mempengaruhi diri dalam merancang masa depan. Jaringan yang mampu menguatkan hubungan antar sesama. Jaringan yang mampu membuang permusuhan dengan orang lain dan mampu menguatkan rasa percaya diri. Itu semua akan terpancar dari ekspresi senyum yang tulus suci.
Sungguh, kemuliaan sejati akan selalu muncul dari hati yang bersih. Hati yang senantiasa mendapat pancaran Ilahi. Hati yang senantiasa selamat dari jebakan godaan dunia yang tampak indah, tetapi sesungguhnya menyesatkan.
Senyum yang tulus bisa menjadi magnet bagi orang lain. Ekspresi wajah yang ramah senantiasa cerah dan menyenangkan. Mampu mewakili hati yang jujur, yang tulus, dan penuh persahabatan dengan siapapun. Setiap bertemu dengan orang lain bisa menjadi sahabat yang baik. Remaja seperti ini akan bisa menyambut siapapun dengan penuh kehangatan tanpa kebencian. Di sinilah berbagai peluang untuk mengubah dunia terbuka lebar dan menjadi kekuatan yang sangat dahsyat.

Tersenyumlah

Ada sebuah kata bijak yang perlu direnungkan bersama, “Salah satu kunci hidup bahagia adalah membiasakan diri untuk tersenyum. Sedangkan orang yang jarang tersenyum dan selalu cemberut sulit mengantar kebahagiaan.”
Ada satu simpulan penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Harvard University. Sesungguhnya orang-orang yang pada masa usia anak-anak dan masa mudanya tidak bahagia, kebanyakan masa tuanya hidup menderita. Kebahagiaan di sini bukan karena harta yang melimpah dan semua serba berkecukupan. Kebahagian di sini adalah kemampuan seseorang untuk menerima keadaan dengan senyum ketulusan tanpa adanya tekanan.
Banyak dijumpai anak remaja yang panik dan penuh tekanan ketika ada ujian. Ketika datang masalah yang kecil dihadapinya dengan emosi. Bukan akal fikiran yang jalan, tetapi perasaan mudanya yang selalu mengelora. Seolah-olah ingin menunjukkan jati dirinya sebagai seorang remaja. Seolah-olah dalam dirinya tanpa ada kendali.
Banyak dijumpai perilaku remaja yang menyimpang dari nilai-nilai kebenaran. Biasanya dimulai dari penyikapan remaja terhadap mermasalahan yang datang. Saat ini tawur antar pelajar seolah-olah menjadi budaya. Bagitu juga disinyalir bahwa pengonsumsi narkoba juga dari kalangan remaja. Tapi banyak juga remaja yang memiliki komitmen untuk selalu menjaga diri dan berperilaku mulia.
Perilaku remaja yang terjadi saat ini tidak lepas dari cara penyikapan terhadap masalah. Mungkin saja sejak kecil belum dibiasakan, belum dilatih, dan belum diajari sehingga tidak tahu bagaimana menyikapi permasalahan yang dihadapi. Justru yang dikedepankan adalah jiwa mudanya yang selalu meledak-ledak. Jarang dilatih untuk berlapang dada dan senantiasa tersenyum dalam menyikapi mesalah.
Banyak yang tidak melihat apa yang ada dibalik senyum. Sesungguhnya senyum itu memiliki kekuatan yang dahsyat untuk mengantar orang menjadi bahagia. Senyum bisa membuka hati yang lagi bersedih. Senyum bisa mengobati seseorang yang lagi gunda gulana.
Rasulullah Muhammad saw adalah orang biasa seperti kita. Namun demikian, beliau memiliki daya magnet yang luar biasa. Beliau menjadi manusia yang paling berpengaruh di dunia ini hingga memiliki pengikut sampai akhir zaman. Sebenarnya apa yang menjagi rahasia beliau. Padahal dalam kehidupan beliau selalu dirundung ujian. Ketika dilahirkan tidak bertemu dengan ayah. Dalam usia enam tahun ibunya juga tiada. Bahkan di dalam perjuangan selalu ada godaan dari orang-orang yang memusuhinya.
Ternyata rahasia itu ada pada cara menyikapi semua masalah yang datang. Rasulullah Muhammad saw berusaha untuk selalu membahagiakan orang lain. Kebahagiaan yang tidak perlu mengeluarkan banyak biaya. Beliau senantiasa tersenyum kepada orang lain.
Jabir bin Abdillah pernah berkata, ”Rasulullah saw tidak pernah merintangi aku sejak aku masuk Islam dan beliau juga tidak pernah bertemu denganku, kecuali beliau pasti tersenyum di hadapanku.”
Betapa indah hidup ini bila setiap orang rela berbagi senyum. Orang yang tersenyum menjadi cermin pribadi yang tinggi. Dengan senyuman, bisa merawat cinta kasih. Bahkan bisa merajut kasih sayang yang tumbuh dalam diri pribadi yang mulia untuk berbagi dengan sesama.
Senyum adalah sedekah tanpa biaya, tetapi memiliki makna yang cukup mulia. Senyum yang dilakukan dengan tulus dan jujur untuk kebahagiaan orang lain akan melahirkan rasa senang, rasa tenang. Tentunya akan mampu membangun kebahagiaan pada diri sendiri. Ketenangan orang lain akan menumbuhkan persahabatan yang tulus. Saling menghargai, saling memahami, dan saling mencintai.
Membiasakan tersenyum pada orang lain berarti membiasakan bersedekah. Selain itu akan lebih banyak saudara. Keabadian dalam persaudaraan akan terbentuk jika mampu menyatukan hati. Tidak ada dusta di dalam kata, wajah, dan sukma. Semua menyatu dalam ketulusan
Ketika senyum telah menjadi budaya, hati gundah berubah menjadi suka. Hati yang tertekan akan menjadi lapang. Kesedihanpun akan berubah menjadi kebahagiaan. Bahkan senyum dikala duka simbul bagi orang-orang yang memiliki ketabahan. Begitu juga senyum kala dibenci memberi makna bagi pribadi yang memiliki harga diri. Tidak pernah sakit hati dan selalu memberikan maaf bagi orang lain yang sengaja menyakiti.
Sungguh mulia orang-orang yang senantiasa memelihara senyum ketulusan. Senyum adalah bahasa tubuh yang menyimpan berjuta makna. Walau tanpa kata dan kalimat, senyum ketulusan menyimpan persahabatan. Menyatunya hati bermula dari senyum. Ini semua yang akan menjagi kunci lahirnya kebahagiaan. Selamat tersenyum

Oleh: Drs. Najib Sulhan, MA

No comments:

Post a Comment